Bolehkah Berhubungan Intim Saat Hamil Muda?
dr. Yason on
Hubungan Intim Saat Hamil Muda, Berbahayakah?
Seiring dengan perubahan hormon dan bentuk tubuh selama kehamilan, mungkin Bunda akan bimbang dan ragu untuk melakukan hubungan intim. Berhubungan intim biasanya menjadi hal terakhir yang akan muncul pada pikiran ibu hamil, terutama bila Bunda merasa mual, muntah, dan lemas, atau takut menyakiti janin di kandungannya. Namun, ada juga yang justru semakin bergairah untuk melakukan hubungan intim saat hamil muda. Tapi kabar baiknya adalah, melakukan hubungan intim saat hamil aman dilakukan pada trimester satu, dua, maupun tiga. Kecuali jika dokter menyarankan untuk tidak melakukan hubungan intim saat hamil karena alasan medis yang dapat mengganggu kehamilan. Kemudian, jika Bunda memiliki komplikasi kehamilan atau memiliki kondisi seperti dibawah ini, sebaiknya hindari melakukan hubungan intim ya Bun, terutama saat hamil muda.
- Masalah dengan plasenta, seperti plasenta previa atau solusio plasenta, dengan gejala perdarahan pada jalan lahir.
- Pernah melahirkan secara prematur sebelumnya, atau pernah mengalami keguguran sebelumnya.
- Kehamilan kembar.
- Mulut rahim terbuka sebelum waktunya.
- Pasangan memiliki penyakit infeksi menular seksual, kecuali jika sudah diobati oleh dokter
Alasan lain bagi pada calon ibu untuk tidak melakukan hubungan intim saat hamil muda adalah takut terjadi keguguran. Menurut penelitian, resiko tinggi keguguran umumnya lebih sering pada trimester pertama jika dibandingkan dengan trimester kedua dan ketiga, namun hal yang penting yaitu berhubungan intim bukan merupakan penyebabnya. Lebih dari setengah keguguran yang terjadi pada trimester pertama adalah akibat kelainan kromosom. Kromosom membawa gen yang diturunkan dari ayah dan ibu ke anaknya. Selain itu, keguguran juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor resiko yaitu:
- Penyakit kronis yang diderita oleh ibu hamil, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, atau infeksi yang diderita oleh ibu hamil
- Gangguan hormon
- Rahim yang abnormal
- Penggunaan obat-obatan tertentu seperti diklofenak (antinyeri) dan misoprostol (obat maag)
- Perokok dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang
- Masalah reproduksi yang berhubungan dengan infertilitas (kemandulan) seperti endometriosis dan sindrom polikistik ovarium
Bayi dalam kandungan Bunda dilindungi oleh cairan amnion (cairan ketuban) dan otot-otot di rahim, serta dengan adanya cairan kental di leher rahim, dapat mencegah masuknya kuman ke rahim. Jadi, tenang saja, karena berhubungan intim tidak akan mempengaruhi janin di kandungan Bunda, selama Bunda tidak memiliki komplikasi kehamilan dan menjaga kebersihan area kewanitaan. Namun, sebelum merencanakan untuk melakukan hubungan intim saat hamil muda, tetap konsultasikan dengan dokter kandungan Bunda agar lebih aman dan tenang untuk melakukan hubungan intim ya Bun.